Indoberitanews.com
Indramayu,- Maraknya pembangunan yang sedang berjalan dibeberapa titik di Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat anggaran dari berbagai sumber Pemerintahan dari aspirasi, APBD, hingga Banprov yang dicanangkan, tetapi tidak tersentuh dan miris di lingkungan blok Sukadedel Desa Terusan Kecamatan Sindang yang terlihat kumuh.
Seperti yang terpantau oleh wartawan IBN dilokasi, Saluran Skunder air untuk pertanian di blok sukadedel tersebut, selain kondisi TPT salurannya rusak parah lantaran tidak pernah diperbaiki selama beberapa tahun, kini oleh warga dijadikan tempat pembuangan sampah keluarga. Sabtu (21/08/2021)
Menurut salah satu warga setempat yang meminta namanya tidak disebutkan.
Saluran skunder pertanian tersebut sudah lama dengan kondisi memprihatinkan.
” Seingat saya sudah beberapa tahun belum pernah ada normalisasi apa lagi perbaikan, dan ntah apa alasanya kami tidak paham, apakah pihak pemerintah Desa tidak pernah mengajukan atau memikirkan solusinya, kami kurang paham, yang jelas ya beginilah kondisinya.” Ungkap warga
Dirinya juga menambahkan.
” Kami berharap agar pemerintah peduli dan memperhatikan keadaan lingkungan kami, yang jelas kumuh dan sangat perlu perhatian dari pemerintah, selain itu juga pemerintah desa juga perlu memikirkan solusi agar masyarakat setempat tidak membuang sampah keluarga dilokasi saluran.” Imbuhnya
Sementara itu Kepala Desa/Kuwu Terusan terpilih, Karyono dihubungi via jejaring sosialnya, dimintai tanggapannya terkait hal itu, dirinya tidak merespon atau tidak ada jawaban, padahal pesan tersebut sudah di baca dengan tanda dua ceklis biru.
Hingga berita ini ditayangkan belum ada keterangan jawaban pihak pemerintah Desa, tentang langkah kedepan Kuwu Desa Terusan untuk menyikapi lingkungan kumuh di wilayahnya.
Selain TPT sudah yang rusak parah (tidak berbentuk), saluran skunder pertanian juga sudah dangkal penuh dengan rerumputan liar, ditambah lagi pemandangan sampah warga, semakin melengkapi kumuhnya lingkungan Desa Terusan yang sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah. ( Redaksi )
