Mengenal Diri Part 1

IndoberitaNew.com – Dalam memahami diri sering kali kita melupakan untuk menanyakan kepada hati kita terlebih dahulu, karena mengandalkan otak, prasangka, ilmu yang kita baca, lingkungan maupun keluarga. Hakikat diri sering kali terjebak oleh perasan-perasan nyang membayangi diri kita disebabkan tingkat pemahaman dan keilmuan, tanpa menggali potensi diri kita, “bukankah aku ciptakan manusia makhluk terbaik di alam jagat ini”.

Kalau dalam buku Barat ada Judul “The Scret” yang membangkitkan perasan untuk memvisualisasikan keinginan atau impian dimasa yang akan datang dengan kekuatan fikiran. Dalam Islam tidak kalah lebat dalam membangkitkan sebuah persasan untuk menvisualisasikan kehidupan agar menjadi sukses jiwa dan raganya  di tulisa dalam kitab Syeh Adul Qadir Al-Jaelani yaitu Kitab Sirrul Asrror imunya ning rasa.

Jalan menuju kebahagian merupakan impian bagi setiap orang yang normal, begitu pula jalannya orang sakit yang menuju kesembuah, terlebih lagi ketika  Qolbu yang sakit tentu kita menuju kepada para Ulama sebagai Dokternya Penyakit Qolbu, kalau penyakit fisik aja kita rela bayar mahal untuk memperoleh kesembuhan kenapa penyakit Qolbu tidak mau disembuhkan ada istilah Qolbu sekeras batu tertutup dari perasan dan tidak bisa membedakan baik dan buruk nya sebuah pilihan karena tertutupnya hati tanpa cahaya kebenaran.

Seringkali tertutupnya Qolbu karena makaiat dan kurangnya ilmu agama dalam puji pujian ada 5 perkara untuk menghidupkan hati yang sakit yaitu baca Quran,Solat wengi, Puasa, Zikir yang lama, temani Orang Soleh. Sehingga kita dapat merasakan hakikat hidup dengan mengenal diri terlebih dahulu dalam hal menjalani, mensukuri, menikmati kehidupan.

Kesempurnaan ilmu dan amal ketika kita sudah mengenal diri, yang ujung pangkalnya sabar. Apa yang terjadi dari pergantian sinang dan malam, detik hingga jam dan hari berganti minggu dan berganti bulan dan tahun semua akan berada pada balik kesusahan pasti ada kemudahan.

Lukisan alam semesta mengaruskan kita belajar bersukur dari beraneka ragam ciptaan baik dari makluk mulia sampai yang paling hina, dari yang banyak manfaaat sampai tidak ada manfaat, karena sejatinya kehidupan untuk ibadah yang pada akhirnya berujung pada menapaki nilai kesabaran, karena hidup tinggal menjalani pada hakekatnya kita tidak memiliki kekuatan untuk menetapkan, haya saja kita di wajibkan untuk berihtiar, Allah SWT  juga yang menentukan.

Ilmu mengenal sang pencipta merupakan keharusan supaya kita memiliki adab dalam bersikap karena apa yang kita ibadahkan memiliki rasa ketika kita mengenal siapa yang kita cintai. Ibadah sholat merupakan komunikasi secara rutinitas dengan waktu yang ditentukan.

Tipu daya gemerlap dunia membuat kita lupa akan mengenal sang pencipta kita masih disibukan dengan ciptaan-Nya semata,  sedikit orang yang berpikir untuk dekat dengan sang kholik dengan menundukan nafsu dan mengenal qolbu dengan apa yang melintasinya merupakan sebuah anugrah.

Antara sehat dan sakit, harap dan cemas merupakan kehendak yang maha pengantur jagat alam ini, sabar menempuh segala rintangan lahir maupun batin sangat dianjurkan karenanya kita bisa selamat dengan melalui ujian tersebut. Bukankah dibalik kesusahan ada kemudahan, dibalik kesempitan ada kelongaran.

Belajarlah untuk melatih diri dengan bimbingan guru karena hasil yang baik pasti ada contohnya atau ada rumus untuk menyelesaikannya dengan  tepat dan cepat, contoh dihidup sukses dunia akhiran, jasmani dan rohani, lahir dan batin alam semesta ini tak lain tak bukan ialah baginda Nabi Muhammad, SAW. Sejarah mencatata bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan suri tauladan Yang Wajib kita contoh karenanya kita hedaknya selalu bersukur dengan Sholawat kepadanya.

Saya heran kepada orang yang mengatakan kalau tidak bekerja tidak akan mendapat rezeki, kalau tidak S1, S2, S3 dan seterusnya tidak mendapatkan rezeki yang baik atau sukses, ada juga yang mengatakan kalao nga kerjadi perusahan ini akan susah, miskin dan seterusnya. Kita ini seringkali tidak bersandar kepada Allah SWT seperti  pada Surat Al Iklas. Bukan kah Allah yang menciptakan alam ini dengan sia-sia tidak mengurusnya apakah kita lupa ketika dalam perut ibu mendapatkan asupan giji atau rejeki.

Setan selalu membisikan kita pada persasaan was was, takut ini takut itu, merasa gagal, rendah diri sampai terjebak pada pikiran dan perasannya sendiri tanpa danya perasan yang penuh dengan cahaya karena segalanya pasti Allah SWT yang maha mengatur. Bisakah kita mengatur pertumbuah uban apa diri kita, pertumbuah gigi dan lain sebaginya yang ada pada diri kita tentu kita tidak biasa pada hakikatnya kita ini “la haula wala quata illah bi llah” tidak ada daya kekuatan selain Allah yang menggerakan sehingga kita tidak boleh merasa berjasa atau yang paling tahu selain dari karuniaNya.

Zikir pagi sore merupakan obat bagi penyembuh segala penyakit karena rangkaian zikir meeupakan resep yang ditulis oleh ahlinya, betapa tidak adilnya diri ini ketika sakit datang kedokter sepsialis sampai bayar mahal dengan mengorbankan uang dan waktu, keluarga, saudara dan lain sebagainya. Jikalau Sakit batin tidak menyadarinya malah kita senang dihinggapinya seperti, sombong, iri, hasud, mengunjing merasa berjasa, merasa benar dan lain sebaginya, yang jejatinya kita telah tertipu kalau penyakit fisik badan saja di obati untuk bertahan hidup hanya didunia kalau penyakit batin yang ujungnya akhirat malah diabaikan, inilah ciri orang yang terpedaya oleh kehidupan dunia.

Batasan umur umat akhir jaman tidak lebih dari 60 s.d 80 Tahun dengan dibagi beberapa fase dalam kandungan 9 bulan, baliita 1 tahun 2-6 tahun anak-anak, 6-17 remaja, 18-25 dewasa, 26-40 Tua, 41-80 senja, ada ungkapan waktu tak terasa karena sang waktu memberikan ujian pada setiap hambanya, kata sayidina Ali, “waktu seperti pedang”, jikalau tidak bisa mengunaknanya maka akan tergores jikalau pandai mengunakanya tentu banyak manfaat darinya.

Semut binatang kecil yang kesehariannya kesana kemari jikalau ketemu dengan temannya sudalah tentu berjabat tangan atau saling menyapa yang pasti penulis tidak tahu bahasa yang digunakannya, ketika manusia di pandang dari atas tentulah sama sebagai mahluk kecil mungkin seukuran semut yang kesehariannya kesana kemari mencari sesuatu yang dituju dengan bahasa dan kemampuan yang ia punya baik dipahami antara suku-suku, bangsa-bangsa tentunya berbeda pula, tetapi Tuhan yang maha pencipta tidaklah merasa berat mengurus makluknya baik Tumbuhan, Manusia, Bangsa Jin, Malaikait, Setan dan Hewan.

Setiap sesuatu mempunyai masanya bukan mahluk unlimited terkecuali sang Pencipta  Allah SWT, jangan pernah bermimpi menjadi abadi, Jaya Terus menerus, kaya terus menerus karena sang pencipta menciptakan, kelemahan, kebosanan, ketakutan, Sakit dan Mati.

Apakah salah kita tidak berpasangan tentulah tidak selamanya di katakan salah sebab setiap jiwa dan kehidupan sudahlah diatur yang maha Pengatur, tinggal kita disadari atau tidak kitas sadari bahwa jiwa ini ridho akan keputusan yang maha pengatur, jikalau kita sudah beriktiar, berdoa hasil tidak sesuai yang diinginkan makan maka jalan yang tepat harus sabar bisa jadi tidak dikabulkanya doa di dunia tentu Allah SWT ganti yang lebih baik dan jangan pernah terbesit bahwa Allah SWT tidak sayang pada kita atau murka pada kita, sebab Allah SWT prasangka hambanya, cepat cepatlah beristigfar lakau bisa sering mungkin dan jadikan setiap sholat kita, perbuatan baik apaun jangan lupa baca istigfar supaya setan tidak membisikan pada kita sifat sombong, merasa berjasa, merasa sudah zikir, berdoa, amal soleh kalau bukan dari kekuatan Allah SWT yang diberikan apalah daya diri kita.

Datang dan hilang sebuah bentuk gerakan dan perasaan yang silih berganti, orang yang mencapai usia senja tidaklah heran dengan itu semua, terkecuali  orang tersebut tidak pernah melatih dirinya di usia muda atau jarang mengambil sebuah pelajaran waktu mudanya. Melatih diri merupakan kewajiban sebab ada pepatah ilmu tanpa amal sia-sia.

Adm1n

Adm1n

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *