Abd Salam Sang Pahlawan Di Sungai Laccaran

Indoberitanew | Pamekasan – Dua bocah kakak beradik, Mohammad Abdullah (8) dan Mohammad Husairi (11), yang terbawa arus sungai dari Dusun Patemun Desa Palesanggar, Kecamatan Pegantenan, Pamekasan, memiliki nasib berbeda. Adiknya, Mohammad Abdullah, ditemukan hidup karena tersangkut batang pohon pada Selasa (13/05/2025) beberapa jam setelah kejadian. Namun, kakaknya, Mohammad Husairi, ditemukan meninggal di sungai Laccaran Dsn Batu Baja Desa Klampar, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Rabu, 14 Mei 2025, sekitar pukul 11.00 WIB.

Abd Salam, Penemu pertama mayat anak tersebut, menceritakan kepada awak media bahwa awalnya ia ingin membantu orang tua korban, Ust Azhari, yang kehilangan anaknya. Ia teringat pada dirinya sendiri ketika kehilangan anaknya dalam kejadian yang sama. Maka, ia mengajak Nawawi untuk turun ke sungai membantu mencari anak yang terseret arus sungai dari Palesanggar.

Abd Salam mencari dari hilir sungai, sementara Nawawi mencari dari hulu. Tidak lama kemudian, Abd Salam melihat sesuatu yang mirip dengan tubuh manusia. Ia memberanikan diri turun ke sungai dan memastikan bahwa itu adalah sosok badan anak kecil dengan kepala terendam air. Abd Salam berteriak minta tolong beberapa kali hingga akhirnya Moh Raji mendengar panggilannya.

Setelah itu, Moh Raji dan masyarakat sekitar berhamburan menghampiri Abd Salam yang menemukan mayat tersebut. Mereka membantu mengevakuasi korban karena anak tersebut terbelenggu akar pohon dan sangat sulit untuk diangkat sendirian. Setelah terlepas dari belenggu akar pohon, akhirnya mereka mengangkat korban ke tepi sungai.

Masyarakat yang menyaksikan menjerit dan menangis histeris ketika melihat mayat anak tersebut. Mereka kompak memberikan bantuan, ada yang memberikan sarung, ada yang merekam video untuk mengabarkan ke kerabat korban bahwa anak tersebut telah ditemukan. Akhirnya, korban dibawa ke rumah terdekat dan kemudian dibawa ke rumah duka di Dusun Patemun Desa Palesanggar menggunakan mobil Sigap.

Orang tua korban dan kerabatnya menyambut kedatangan mayatnya dengan teriakan dan tangisan histeris. Rumah korban dipenuhi dengan tangisan pilu dari semua masyarakat yang menyaksikan kedatangan mayatnya.(Mdr)

Adm1n

Adm1n

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *