INDOBERITANEW | Indramayu.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian RI meluncurkan program modernisasi pertanian berbasis petani muda dan korporasi pada tahun 2024 (IMMACo), Kabupaten Indramayu menjadi salah satu lokasi percontohan di Indonesia.
Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian melalui penggabungan inovasi teknologi dan keterlibatan generasi muda.
Pjs. Bupati Indramayu, Dr. H. Dedi Taufik, M.Si didampingi Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto serta Kepala SKPD dan Camat terkait, memberikan dukungan dengan meresmikan Koperasi Unggul Sejahtera di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kamis (3/10/2024).
Pjs. Bupati Indramayu menekankan pentingnya peran koperasi sebagai wadah bagi para petani dan berharap koperasi tersebut dapat menjadi contoh bagi daerah lain.
Kerja sama antara Kementerian Pertanian dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi mendukung program ini dengan melibatkan 93 mahasiswa dari 26 universitas.
Petani milenial telah dilatih dan tersebar di lima kecamatan di Indramayu untuk mengembangkan pertanian padi modern, di atas lahan seluas 10.000 hektare. Lahan tersebut tersebar di Kecamatan Cikedung (1.500 hektare), Lelea (2.000 hektare), Widasari (1.500 hektare), Tukdana (3.000 hektare), dan Bangodua (2.000 hektare).
Menurut Dedi Taufik, keberhasilan program ini sangat bergantung pada keterlibatan generasi milenial dalam mempromosikan dan menyebarluaskannya.
Taufik menegaskan, SDM pertanian di Indramayu harus terus berkembang dan berkolaborasi melalui koperasi untuk mencapai kesejahteraan bersama.
Sementara Ketua Penanggung Jawab Program Pertanian Modern Indramayu, Sukim Supandi, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu dan semua pihak yang terlibat dalam program ini.
Sukim menambahkan, dukungan dari pimpinan daerah di Indramayu sangat luar biasa. Sebelumnya Bupati Indramayu Nina Agustina telah mengawali pengembangan Pertanian modern ini dan kemudian dilanjutkan oleh Pjs. Bupati Indramayu
“Program ini bertujuan meningkatkan ketahanan pangan nasional melalui penggunaan optimal alat dan mesin pertanian (alsintan),” tambahnya
Wakil Ketua Penanggung Jawab Program, Yoyon Haryanto, menyatakan bahwa Indramayu berpotensi menjadi terdepan dalam pengembangan pertanian modern di Indonesia.
Yoyon juga menjelaskan, program ini menggunakan pendekatan aplikatif, modifikasi, dan efisien, dengan melibatkan petani milenial dan teknologi alsintan.
“Semoga program ini dapat memperkuat bisnis pertanian di Kabupaten Indramayu dan menjadi contoh bagi daerah lainnya,” harapnya. (Red)